Pages

Subscribe:

Labels

KISAH (1) Koperasi (1) SHALAT (1)

Jumat, 24 Oktober 2008

Sistim Informasi Manajemen (Bag1)

Siapakah para pemakai komputer dalam Sistem informasi manajemen?
Awalnya, pemakai output komputer adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji, pengelolaan persedian, penagihan piutang. Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi.
Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai suatu sistem informasi manajemen (SIM)., merupakan trobosan besar, Karena menyadari kebutuhan para manajer akan informasi untuk pemecahan masalah. Saat perusahaan-perusahaan menjangkau konsep sistem informasi manajemen (SIM), mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajemen.
Tetapi bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari semua ini. Non-manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai juga berada diluar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan, para pemegang saham menerima cek deviden, dan pemerintah menerima laporan pajak. Jadi istilah sistem informasi manajemen (SIM) sebenarnya tidak memberikan gambaran yang menyeluruh. SIM bukanlah suatu sistem untuk memproduksi informasi manajemen, melainkan pemecahan masalah.
Kita mengetahi bahwa para pemakai komputer meliputi:
1. Manajer
2. Non-manajer
3. Orang-orang dan organisasi-organisasi di dalam lingkungan suatu perusahaan.
Jadi untuk anda yang ingin menjadi manajer, anda harus ahli dalam komputer yang berkaitan dengan suatu informasi manajemen dalam suatu perusahaan yang memberikan manfaat kepada pihak intern maupun extern.

Kemampuan komputer yang semakin baik mendukung informasi manajemen
Dalam hal ukuran dan kecepatannya, komputer-komputer tahun 1950-an dan 1960-an tampak seperti dinosaurus, mengapa demikian? Karena ukurannya sangat besar dan ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar, dan hanya boleh disentuh oleh para spesialis komputer perusahaan. Para pemakai tidak boleh berhubungan langsung dengan perangkat keras (hardware), tetapi pengaturan seperti dirasa cocok oleh para pemakai. Umumnya, pemakai tidak tahu cara menggunakan komputer dan takut untuk belajar.

Para pemakai sekarang, sebaliknya, sangat mungkin memilki terminal keyboard atau komputer mikro diruangan mereka. Banyak komputer mikro yang dihubungan dengan komputer-komputer lain dalam suatu jaringan. Bukan hanya komputer yang tersedia, para pemakai pun tahu cara menggunakannya.
Para pemakai sekarang tidak memandang komputer sebagai sesuatu yang istimewa tetapi bagian perlatan kantor yang dibutuhkan, seperti halnya meja, telepon, mesin photocopy, dll.

Bagaimana informasi dikelola, Sistem informasi manajemen (SIM)
Kita dapat melihat dengan mudah bagimana manjer mengelola sumber daya fisik, tetapi manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna, Ia kemudian memastikan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima informasi tesebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan.
Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan informasi yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini; memperoleh informasi, menggunakannya seefektif mungkin, dan membuangnya pada saa yang tepat, disebut manajemen informasi.

Jenis-jenis Utama Sumber daya sistem informasi manajemen (SIM)
Manajer mengelola lima jenis utama sumber daya:

1. Manusia
2. Material
3. Mesin (termasuk fasilitas dan energi)
4. Uang
5. Informasi (termasuk data)
Tugas manajer adalah mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan dengan cara yang paling efektif.

Empat jenis sumber daya yang pertama memilki wujud; merek aada secara fisik dna dapat di sentuh. Kita menggunakan istilah sumber daya fisik untuk menggambarkannya. Jenis sumber daya kelimma, informasi memiliki nilai dari apa yang diwakilkannya, bukan dari bentuk wujudnya. Kita menggunakan istilah sumber daya konseptual untuk menggambarkan informasi dan data. Para manajer menggunakan sumber daya konseptual untuk mengelola sumber daya fisik.
Apa itu sistem informasi manajemen (SIM)
Filed Under: Sistem Informasi Manajemen 0 Comments
Sebelum dijelaskan pengertian (SIM) Sistem Informasi Manajemen, akan dijelaskan dahulu apa itu informasi, yaitu salah satu jenis utama sumber daya yang disediakan bagi manajer. Informasi dapat dekelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh.
1. Bisnis telah menjadi semakin komples
2. Perkembangan komputer yang semakin maju dan canggih
Output informasi dari komputer digunakan oleh para manajer, non-manajer, serta orang-orang dan organisasi2 dalam lingkungan perusahaan. Manajer berada pada semua tingkat organisasional perusahaan, dan dalam semua area fungsional. Manajer melaksanakan berbagai fungsi dan peran, dan untuk berhasil, manjer perlu memerlukan keahlian dalam berkomunikasi dan pemecahan masalah. Manajer perlu mengerti komputer (computer literate), tetapi yang lebih penting, mereka perlu mengerti informasi (information literate).
Jadi pengetian sistem informasi manajemen itu sendiri adalah “suatu kumpulan elemen2 yang berupa prosedur2 yang menggunakan sumber daya untuk menyediakan suatu informasi kepada para manajer, dan pihak yang membutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan tertentu demi mencapai tujuan”.

Jumat, 17 Oktober 2008

Jumat, 10 Oktober 2008

Belajar Banyak Hal

Kita dapat melakukan aktivitas di internet, banyak hal yang bias kita lakukan,

Ceramah Agama, anda bisa dengarkan sekaligus download rekaman ceramah, pengajian, diskusi keagamaan, dll. Seperti ceramah Aa Gym, Zainuddin Mz. Dll.

1. http://tuan12.multiply.com/
2. http://uniqme.multiply.com/music
3. http://indrayogi.multiply.com/music
4. http://wewr.multiply.com/music
5. http://mahadui.multiply.com/music/item/84 (tafsir)
6. http://knizam71.multiply.com/music (tafsir)
7. http://islamicfile.multiply.com/music
8. http://faqir06.multiply.com/music
9. http://blitarwong.multiply.com/music?&=&page_start=100

Kumpulan Software-Software Islami,

1. http://www.ilma95.net (lengkap)
2. http://islam-download.net

E-Book, dari sini anda bisa mendapatkan tulisan-tulisan bermutu, artikel dll berupa file.

1. http://www.pakdenono.com/home.htm
2. http://www.ikhwanmuslim.or.id/?content=download
3. http://abusalma.wordpress.com/e-books/
4. http://abuabdirrahman.jeeran.com/archive/2007/9/311751.html

meebo.com

meebo.com

zwani.com myspace graphic comments
Graphics for Friends Comments

Rabu, 08 Oktober 2008

Shalat





SHALAT

1. Yang pertama-tama dipertanyakan terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi (Hr.Annasa'i dan Attirmidzi)
2. Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah Do'a(saat bersujud)(HR.Muslim)

3. Dari abu abdullah (Abu abdurahman tsauban) sahaya rasulullah saw ia berkata ; saya mendengar rasullullah saw bersabda; hendaklah kamu memperbanyak sujud, sesungguhnya jika sujud satu saja sujud karena Alloh niscaya Alloh mengangkat satu derajat dan Alloh menghapus satu kesalahanmu (Hr muslim)

4. Dari malik bin huwairis sesungguhnya rasulullah saw telah bersabda'apabila datang waktu shalat hendaklah azan salah seorang diantara kamu, dan hendaklah yang tertuan diantara kamu menjadi imam (Riwayat bukhari dan muslim)

5. Abdullah ibnu mas'ud Ra berkata."Aku bertanya kepada Rasululloh,"Ya rasululloh,amal perbuatan apa yang paling afdol?" beliau menjawab,"shalat pada waktunya." Aku bertanya lagi,"lalu apa lagi ?" Beliau menjawa,"berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi,"kemudian apa lagi ,ya Rasululloh?" Beliau menjawab,"berjihad di jalan Alloh."(HR Al bukhari)

6. Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra.:
Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau
7. ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5044
8. Barang siapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan (HR.Ahmad)

9. Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakanlan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (putera-puteri) (Abu dawud)

10. Barang siapa lupa shalat atau ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya

Minggu, 05 Oktober 2008

Keutamaan Sujud

KEUTAMAAN SUJUD

Bismillahirrahmanirrahim

Di dalam shalat, kita mengenal sujud, banyak orang yang mungkin merasakan betapa tidak konsentrasinya kita menghadap/bersujud kepada Yang Maha pemberi kehidupan.

Banyak keterangan yang bisa menambah motivasi kita untuk lebih khusyu dalam sujud, bahkan semua gerakan shalat kita. Keterangan tersebut antara lain :

Firman Allah SWT.

”…….Tanda-tanda mereka, tampak pada muka mereka, dari bekas sujud” (QS.48:29

Sabda Rosulallah sholallahu Alaihi Wassalam:

Saat seorang hamba dalam keadaan terdekat kepada Allah SWT. Adalah ketika ia sedang bersujud (HR. Muslim, r.a dari Abu Hurairah, ra.) (makna dari Firman Allah SWT : “bersujud dan dekatkanlah dirimu”(Q.S : 96 :19)

”bila seseorang membaca ayat sjadah (ayat Al-Quran yang di dalamnya ada perintah bersujud), lalu ia bersujud, setan akan berpisah dengannya seraya meraung dan berkat “celakalah aku, orang ini diperintahkan agar bersujud, lalu ia pun sujud dan memperoleh syurga sebagai ganjarannya. Sedangkan aku diperintahkan agar bersujud, namun aku membangkang dan memperoleh neraka sebagai hukumannya” (HR. Ahmad, ra., Muslim, ra., dan Ibnu Majah, ra. dari Abu Hurairah, r.a)

Mari kita perbaiki ibadah kita, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua.

Wallahu ‘alam.

(daftar bacaan : Rahasiah-Rahasiah Shalat, karya Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ ‘Ulum ad-Din)

Mr. E_J

Sabtu, 04 Oktober 2008

Koperasi Mahasiswa STIE PGRI



Koperasi Mahasiswa
STIE PGRI Sukabumi

Perubahan ekonomi nasional yang tidak menentu sebagai akibat dari perubahan politik bangsa Indonesia serta pengaruh ekonomi globalisasi, mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Secara tidak langsung mempengaruhi keadaan pendidikan yang khususnya tingkat Perguruan Tinggi.

Dalam menghadapi keadaan tersebut, koperasi diharapkan dapat membantu permasalahan ekonomi yang tengah terjadi. Untuk lebih dikhususkan lagi, Koperasi Mahasiswa diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dan civitas akademi dan memperoleh kemudahan dalam memperoleh jasa yang erat kaitannya dengan kegiatan perkuliahan.

Jumat, 03 Oktober 2008

KISAH AISYAH BINTI ABU BAKAR R.A.

AISYAH BINTI ABU BAKAR. RODHIALLAHU ‘ANHA

'Aisyah Binti Abu Bakar -Rodhiallahu 'anha-
Written by Redaksi2
Jum'at, 18 Juli 2008 14:40
Dia adalah gurunya kaum laki-laki, seorang wanita yang suka kebenaran, putri dari seorang laki-laki yang suka kebenaran, yaitu Khalifah Abu Bakar dari suku Quraisy At-Taimiyyah di Makkah, ibunda kaum mukmin, istri pemimpin seluruh manusia, istri Nabi yang paling dicintai, sekaligus putri dari laki-laki yang paling dicintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam
. Ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, bahwa ‘Amr bin ‘Ash Rodhiallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam: “Siapakah orang yang paling engkau cintai, wahai Rasulullah?" Rasul menjawab: '''Aisyah.'' 'Amr bertanya lagi: "Kalau laki--laki?" Rasul menjawab: "Ayahnya.
Selain itu Aisyah adalah wanita yang dibersihkan namanya langsung dari atas langit ketujuh. Dia juga adalah wanita yang telah membuktikan kepada dunia sejak 14 abad yang lalu bahwa seorang wanita memungkinkan untuk lebih pandai daripada kaum laki-laki dalam bidang politik atau strategi perang.

Wanita ini bukan lulusan perguruan tinggi dan juga tidak pernah belajar dari para orientalis dan dunia Barat. Ia adalah murid dan alumni madrasah kenabian dan madrasah iman. Sejak kecil ia sudah diasuh oleh seorang yang paling utama, yaitu ayahnya, Abu Bakar. Ketika menginjak dewasa ia diasuh oleh seorang nabi dan guru umat manusia, yaitu suaminya sendiri. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Dengan demikian, terkumpullah dalam dirinya ilmu, keutamaan, dan keterangan-keterangan yang menjadi referensi manusia sampai saat ini. Teks hadits-hadits yang diriwayatkannya selalu menjadi bahan kajian di fakultas¬-fakultas sastra, sebagai kalimat yang begitu tinggi nilai sastra¬nya. Ucapan dan fatwanya selalu menjadi bahan kajian di fakultas-fakultas agama, sedang tindakan-tindakannya menjadi materi penting bagi setiap pengajar mata pelajaran/mata kuliah sejarah bangsa Arab dan Islam.

Pernikahan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengannya merupakan perintah langsung dari Allah 'Azza wa jalla setelah wafatnya Khadijah. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari 'Aisyah Rodhiallahu ‘anha, dia berkata: "Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: 'Aku pernah melihat engkau dalam mimpiku tiga hari berturut-turut (sebelum aku menikahimu). Ada malaikat yang datang kepadaku dengan membawa gambarmu yang ditutup dengan secarik kain sutera. Malaikat itu berkata: 'Ini adalah istrimu'. Aku pun lalu membuka kain yang menutupi wajahmu. Ketika ternyata wanita tersebut adalah engkau ('Aisyah), aku lalu berkata: 'Jika mimpi ini benar dari Allah, kelak pasti akan menjadi kenyataan.''’

Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam menikahi 'Aisyah dan Saudah pada waktu yang bersamaan. Hanya saja pada saat itu Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam tidak langsung hidup serumah dengan 'Aisyah. Setelah kurang lebih tiga tahun hidup serumah dengan Saudah, tepatnya pada bulan Syawal setelah perang Badar, barulah beliau hidup serumah dengan 'Aisyah. 'Aisyah menempati salah satu kamar yang terletak di komplek Masjid Nabawi. yang terbuat dari batu bata dan beratapkan pelepah kurma. Alas tidurnya hanyalah kulit hewan yang diisi rumput kering; alas duduknya berupa tikar; sedang tirai kamarnya terbuat dari bulu hewan. Di rumah yang sederhana itulah 'Aisyah memulai kehidupan sebagai istri yang kelak akan menjadi perbincangan dalam sejarah.

Pernikahan bagi seorang wanita adalah sesuatu yang utama dan penting. Setelah menikah, seorang wanita akan menjadi istri dan selanjutnya akan menjadi seorang ibu. Kekayaan dunia sebanyak apa pun, kemuliaan setinggi awan, kepandaian yang tak tertandingi, dan jabatan yang begitu tinggi, sekali-kali tidak akan ada artinya bagi seorang wanita jika tidak menikah dan tidak mempunyai suami, sebab tidaklah mungkin bahagia sese¬orang yang berpaling dari fitrahnya.

Dalam kehidupan berumah tangga, 'Aisyah merupakan guru bagi setiap wanita di dunia sepanjang masa. Ia adalah sebaik-baik istri dalam bersikap ramah kepada suami, menghibur hatinya, dan menghilangkan derita suami yang berasal dari luar rumah, baik yang disebabkan karena pahitnya kehidupan maupun karena rintangan dan hambatan yarig ditemui ketika menjalankan tugas agama.

'Aisyah adalah seorang istri yang paling berjiwa mulia, dermawan, dan sabar dalam mengarungi kehidupan bersama Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam yang serba kekurangan, hingga pernah dalam jangka waktu yang lama di dapurnya tidak terlihat adanya api untuk pemanggangan roti atau keperluan masak lainnya. Selama itu mereka hanya makan kurma dan minum air putih.

Ketika kaum muslim telah menguasai berbagai pelosok negeri dan kekayaan datang melimpah, 'Aisyah pernah diberi uang seratus ribu dirham. Uang itu langsung ia bagikan kepada orang-orang hingga tak tersisa sekeping pun di tangannya, padahal pada waktu itu di rumahnya tidak ada apa-apa dan saat itu ia sedang berpuasa. Salah seorang pelayannya berkata: "Alangkah baiknya kalau engkau membeli sekerat daging meski¬pun satu dirham saja untuk berbuka puasa!" Ia menjawab: "Seandainya engkau katakan hal itu dari tadi, niscaya aku melakukannya.

Dia adalah wanita yang tidak disengsarakan oleh kemis-kinan dan tidak dilalaikan oleh kekayaan. Ia selalu menjaga kemuliaan dirinya, sehingga dunia dalam pandangannya adalah rendah nilainya. Datang dan perginya dunia tidaklah dihiraukannya.

Dia adalah sebaik-baik istri yang amat memperhatikan dan memanfaatkan pertemuan langsung dengan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, sehingga dia menguasai berbagai ilmu dan memiliki kefasihan berbicara yang menjadikan dirinya sebagai guru para shahabat dan sebagai rujukan untuk memahami Hadits, sunnah, dan fiqih. Az-Zuhri berkata: "Seandainya ilmu semua wanita disatu¬kan, lalu dibandingkan dengan ilmu 'Aisyah, tentulah ilmu 'Aisyah lebih utama daripada ilmu mereka."1

Hisyam bin 'Urwah meriwayatkan dari ayahnya, ia berkata: "Sungguh aku telah banyak belajar dari 'Aisyah. Belum pernah aku melihat seorang pun yang lebih pandai daripada 'Aisyah tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah diturunkan, hukum fardhu dan sunnah, syair, permasalahan yang ditanyakan kepadanya, hari-hari yang digunakan di tanah Arab, nasab, hukum, serta pengobatan. Aku bertanya kepadanya: 'Wahai bibi, dari manakah engkau mengetahui ilmu pengobatan?' 'Aisyah menjawab: 'Aku sakit, lalu aku diobati dengan sesuatu; ada orang lain sakit juga diobati dengan sesuatu; dan aku juga mendengar orang banyak, sebagian mereka mengobati sebagian yang lain, sehingga aku mengetahui dan meng¬hafalnya. "'2

Dalam riwayat lain dari A'masy, dari Abu Dhuha dari Masruq, Abud Dhuha berkata: "Kami pernah bertanya kepada Masruq: 'Apakah 'Aisyah juga menguasai ilmu faraidh?' Dia menjawab: 'Demi Allah, aku pernah melihat para shahabat Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam yang senior biasa bertanya kepada 'Aisyah tentang faraidh. "'3

Selain memiliki berbagai keutamaan dan kemuliaan, 'Aisyah juga memiliki kekurangan, yakni memiliki sifat gampang cemburu. Bahkan dia termasuk istri Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam yang paling besar rasa cemburunya. Rasa cemburu memang termasuk sifat pembawaan seorang wanita. Namun demikian, perasaan cemburu yang ada pada 'Aisyah masih berada dalam batas yang wajar dan selalu mendapat bimbingan dari Nabi, sehingga tidak sampai melampaui batas dan tidak sampai menyakiti istri Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam yang lain.

Di antara kejadian paling menggelisahkan yang pernah menimpa 'Aisyah adalah tuduhan keji yang terkenal dengan sebutan Haditsul ifki (berita bohong-Insyaa Allah akan dibahas diKIS.com di pembahasan yang lain) yang dituduhkan kepadanya, padahal diri 'Aisyah sangat jauh dengan apa yang dituduhkan itu. Akhirnya, turunlah ayat Al-Qur'an yang menerangkan kesucian dirinya. Cobaan yang menimpa wanita yang amat utama ini merupakan pelajaran berharga bagi setiap wanita, karena tidak ada wanita di dunia ini yang bebas dari tuduhan buruk.

Ketika Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam sakit sekembalinya dari haji Wada' dan merasa bahwa ajalnya sudah dekat, setelah dirasa selesai dalam menunaikan amanat dan menyampaikan risalah, beliau lalu berkeliling kepada istri-istrinya sebagaimana biasa. Pada saat membagi jatah giliran kepada istri-istrinya itu beliau selalu bertanya: "Di mana saya besok? Di mana saya lusa?" Hal ini mengisyaratkan bahwa beliau ingin segera sampai pada hari giliran 'Aisyah. Para istri Nabi yang lain pun bisa mengerti hal itu dan merelakan Nabi untuk tinggal di tempat istri yang mana yang beliau sukai selama sakit, sehingga mereka semuanya berkata: "Ya Rasulullah, kami rela memberikan jatah giliran, kami kepada 'Aisyah.4

Kekasih Allah itu pun pindah ke rumah istri tercintanya. Di sana 'Aisyah dengan setia menjaga dan merawat beliau. Bahkan saking cintanya, sakit yang diderita Nabi itu rela 'Aisyah tebus dengan dirinya kalau memang hal itu memungkinkan. 'Aisyah berkata: "Aku rela menjadikan diriku, ayahku, dan ibuku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah." Tak lama kemudian Rasul pun wafat di atas pangkuan 'Aisyah.

'Aisyah melukiskan detik-detik terakhir dari kehidupan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut: "Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia di rumahku, pada hari giliranku, dan beliau bersandar di dadaku. Sesaat sebelum beliau wafat, 'Abdur Rahman bin Abu Bakar (saudaraku) datang menemuiku sambil membawa siwak, kemudian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam melihat siwak tersebut, sehingga aku mengira bahwa beliau menginginkannya. Siwak itu pun aku minta, lalu kukunyah (supaya halus), kukebutkan, dan kubereskan sebaik-baiknya sehingga siap dipakai. Selanjutnya, siwak itu kuberikan kepada Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pun bersiwak dengan sebaik-baiknya, sehingga belum pernah aku melihat cara ber-siwak beliau sebaik itu. Setelah itu beliau bermaksud memberi¬kannya kembali kepadaku, namun tangan beliau lemas. Aku pun mendo'akan beliau dengan do'a yang biasa diucapkan Jibril untuk beliau dan yang selalu beliau baca bila beliau sedang sakit. (Alloohumma robban naasi... dst.) Akan tetapi, saat itu beliau tidak membaca do'a tersebut, melainkan beliau mengarahkan pandangannya ke atas, lalu membaca do'a: 'Arrofiiqol a'laa (Ya Allah, kumpulkanlah aku di surga bersama mereka yang derajatnya paling tinggi: para nabi, shiddiqin, syuhada', dan shalihin). Segala puji bagi Allah yang telah menyatukan air liurku dengan air liur beliau pada penghabisan hari beliau di dunia.5

Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dimakamkan di kamar 'Aisyah, tepat di tempat beliau meninggal. Sepeninggal Rasulullah, 'Aisyah banyak menghabiskan waktunya untuk memberikan ta'lim. baik kepada kaum laki-laki maupun wanita (di rumahnya) dan banyak berperan serta dalam mengukir sejarah Islam sampai wafatnya. 'Aisyah wafat pada malam Selasa bulan Ramadhan tahun 57 Hijriyah pada usia 66 tahun.6

Para generasi sepeninggal 'Aisyah selalu mengkaji dan meneliti detail kehidupannya sejak usia 6 tahun, dengan harapan bisa mengambil hikmah dan ibrah dari model tarbiyyah (pendidikan) yang telah membentuk pribadi beliau menjadi figur tunggal yang belum ada duanya sejak empat belas abad silam.



1) Baca Al-Mustadrak IV/11, pembahasan tentang Pengetahuan para shahabat, oleh Al-Hakim; dan Majma'uz Zawaa'id IX/245 oleh Al-Haitsami. Al-Haitsami berkata: "Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dengan rawi yang tepercaya."

2) Baca Hilyatul Auliya' II/49. Riwayat ini memiliki rawi yang tsiqqah.

3) Hadits ini diriwayatkan oleh Darimi dalam As-Sunan II/342, Ibnu Sa'd dalam At¬-Thabaqat VIII/66, dan Hakim dalam Al-Mustadrak IV/11.

4) Baca Shahih Muslim, kitab Keutamaan Para Shahabat, bab Keutamaan Aisyah Rodhiallahu ‘anha.

5) Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (Al-Musnad V1/48) dan Hakim (Al-Mustadrak 1V/7). Hakim berkata: "Hadits ini shahih berdasarkan syarat yang ditetapkan Bukhari dan Muslim." Adz-Dzahabi juga sepakat atas keshahihan Hadits ini.

6) Baca Al-Istii'aab IV/1885 dan Taariikhut Thabari (Peristiwa-peristiwa pada tahun 58 Hijriyah).